BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu (Lado,1964).
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,Rusyana (1998:191).
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (tarigan,1986:21).
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,Rusyana (1998:191).
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (tarigan,1986:21).
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).
B. Rumusan Masalah
Selanjutnya
agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemahamannya, maka penyusun akan mencoba
merangkum dalam beberapa masalah yang kemudian akan di perinci satu per satu.
1.
Apa jenis-jenis menulis ?
2.
Apa tingkatan
menulis ?
3.
Apa strategi
menulis ?
4.
Bagaimana teori
menulis ?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui jenis-jenis menulis
2.
Untuk
mengetahui tingkatan menulis
3.
Untuk
mengetahui strategi menulis
4.
Untuk
mengetahui teori menulis
D. Metode
penulisan
Dalam penyusunan
makalah ini, kami menggunakan beberapa metode yakni:
1.
Book Survey
Dalam perjalanannya,
kami sering mengunjungi perpustakaan untuk mencari buku sebagai referensi
pembuatan makalah ini.
2.
Browsing Internet
Selain book survey kami
juga tidak lupa mengunjungi website sebagai penunjang terlaksananya makalah
ini.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis
Menulis
1.
Deskripsi
Kata
deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau
memberikan sesuatu hal. Suatu bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya (Suparno, 2006: 4.6). Jadi, menulis deskripsi adalah, menulis dengan
menceritakan keadaan sesuai dengan aslinya sehingga pembaca dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh penulis. Menulis deskripsi digunakan jika penulis ingin
menggambarkan bentuk, sifat, dan rasa dari hal yang diamatinya. Deskripsi juga
digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis seperti, bahagia, takut, sedih,
dan sebagainya. Untuk memahami tulisan deskripsi, pembaca dituntut untuk
menggunakan pancainderanya. Menulis deskripsi harus didasarkan pada pengamatan
yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat.
Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami suatu sensasi atau emosi (Kurniawan, 2007:10). Pada umumnya, menulis deskripsi jarang berdiri sendiri. Bentuk tulisan tersebut selalu menjadi bagian dalam bentuk tulisan lainnya dan saling berkaitan.
Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami suatu sensasi atau emosi (Kurniawan, 2007:10). Pada umumnya, menulis deskripsi jarang berdiri sendiri. Bentuk tulisan tersebut selalu menjadi bagian dalam bentuk tulisan lainnya dan saling berkaitan.
Menurut
Suparno (2006: 4.14), menulis deskripsi ada dua macam, yaitu karangan deskripsi
orang dan karangan deskripsi tempat. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
karangan deskripsi tempat, karena tema yang dibahas adalah “Pengalaman” jadi
melalui karangan deskripsi ini, siswa akan mendeskripsikan tempat secara jelas.
Hal-hal yang perlu dikembangkan dan dideskripsikan secara jelas adalah mengenai
suasana hati, kelengkapan penggambaran, dan keruntutan penulisan. Semua itu
akan menjadi acuan penilaian dalam mengarang deskripsi.
2.
Eksposisi (
paparan )
Eksposisi
berasal dari kata exposition yang berarti membuka.dapat pula diartikan sebagai tulisan
yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu (Suparno, 2006: 5.29). Dalam eksposisi masalah yang dikomunikasikan
adalah informasi yang berupa data faktual, suatu analisis, dan bisa juga berupa
fakta dari pendirian teguh seseorang.
3.
Argumentasi (
bahasan )
Adalah
tulisan yang berisi atas paparan alasan dan pendapat untuk membuat suatu
kesimpulan (Suparno, 2006: 5.56). Argumentasi ditulis untuk memberikan alasan,
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, setiap
karangan argumentasi selalu terdapat alasan atau argumen tentang bantahan
terhadap suatu pendapat atau penguatan terhadap pendapat tersebut.
4.
Narasi (
kisahan )
Adalah
tulisan yang menyajikan serangkaian peristiwa (Suparno, 2006: 4.54). Karangan
narasi berisi penyampaian rangkaian peristiwa menurut urutan kejadiannya,
dengan maksud memberi arti pada suatu kejadian tersebut. Tujuan menulis narasi
ada dua, yaitu hendak memberikan informasi atau memberi wawasan dan memperluas
pengetahuan kepada pembaca,hendak memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
5.
Persuasi
Adalah
Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain dalam persuasi selain logika
perasaan juga memegang peranan penting.
B. Tingkatan
Menulis
Ada lima
tingkatan menulis yaitu
1)
Timbulnya
pemahaman baca tulis(emergent literacy),anak mulai menyadari adanya kegiatan
baca tulis,anak mulai menyenangi jika ada orang melakukan baca tulis.semula
anak hanya memandangi tapi lama kelamaan ia akan mencoba menirukan .Anak mulai
memegang pensil,kemudian mencoret –coret pada kertas atau media lain.Tulisan
yang dihasilkan pada tahap ini memang belum bermakna,tetapi pada diri anak
sudah timbul rasa menyenangi kegiatan tersebut>Supaya tahap ini dapat timbul
pada diri anak maka diharapkan sebelum memulai melatih menulis anak dikenalkan
pada berbagai bahan bacaan ataupun tulisan yang dapat memberikan gambaran awal
pada proses penulisan
2)
Menulis
permulaan (beginning writing).Kegiatan ini biasa disebut dengan hand writing,
yaitu cara merealisasikan simbol- simbol bunyi dan cara menulisnya dengan
baik.Tingkatan ini terkait dengan strategi atau cara mewujudkan simbol-simbol
bunyi bahasa menjadi huruf- huruf yang dapat dikenali secara konkret.
3)
Pembinaan
kelancaran menulis (building fluency).pada tahap ini symbol-simbol bunyi bahasa
misalnya huruf-huruf yang telah dikenali secara konkret mulai
dihubung-hubungkan lebih lanjut menjadi kesatuan yang lebih besar dan memiliki
makna
4)
Menulis untuk
kesenangan dan belajar (writing for pleasure /reading to learn),sudah timbul
kesenangan pada diri anak akan perlunya menulis,pada tahap ini anak melakukan
kegiatan menulis dengan tujuan –tujuan tertentu yang disengaja misalnya
mencatat pelajaran,mencatat kegiatan dibuku harian,menulis surat untuk teman
dan sebagainya.Pada tingkatan ini anak sudah dapat menikmati kegiatan
menulisnya
5)
Menulis matang
( mature writing), pada tahap ini anak sudah mampu menuangkan dan mengekspresikan
pikiran dan perasaannya melalui tulisan dengan baik ia telah mampu memilih kata
dengan tepat,menyusun kalimat dengan runtut,dan mengembangkan paragraf dengan
baik,tahap inilah yang memberikan kebebasan berekspresi pada anak untuk
menghasilkan tulisan – tulisan kreatif yang sangat mencengangkan hasilnya
Dari kelima tingkatan menulis tersebut secara sederhana biasanya dikelompokan menjadi 2 tingkatan yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut.
Dari kelima tingkatan menulis tersebut secara sederhana biasanya dikelompokan menjadi 2 tingkatan yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut.
C. Strategi
Menulis
Kemampuan
menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki:
a)
Kemampuan untuk
menemukan masalah yang akan ditulis
b)
Kepekaan terhadap
kondisi pembaca
c)
Kemampuan menyusun
perencanaan penelitian
d)
Kemampuan menggunakan
bahasa Indonesia
e)
Kemampuan
memuali menulis, dan
f)
Kemampuan
memeriksa karangan sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila
ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Suatu
tulisan pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama, isi suatu tulisan
menyampaikan sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya. Kedua, bentuk yang
merupakan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, kata, kalimat, dan
alenia Akhadiah, (1997:13). Sementara itu, WJS Poerwodarminto (1987:105) secara
leksikal mengartikan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau ide. Setiap
tulisan harus mengandung makna sesuai dengan pikiran, perasaan, ide, dan emosi
penulis yang disampaikan kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud
penulis.
Pendapat
lainnya menyatakan bahwa menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Agar komunikasi lewat
lambang tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan, penulis hendaklah
menuangkan ide atau gagasannya kedalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap.
Dengan demikian, bahasa yang dipergunakan dalam menulis dapat menggambarkan
suasana hati atai pikiran penulis. Sehingga dengan bahsa tulis seseorang akan
dapat menuang-kan isi hati dan pikiran.
Kata
keterampilan berbahasa mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan
performansi. Kompetensi mengacu pada pengetahuan konseptual tentang sistem dan
kaidah kebahasan, sedangkan performansi merujuk pada kecakapan menggunakan
sistem kaidah kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai tujuan penggunaan
komunikasi. Seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia memahami dan
mengaplikasikan proses pegungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam bahasa
Indonesia tulis dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain ejaan dan
tata bahasa, organisasi/ susunan tulisan, keutuhan (koherensi), kepaduan
(kohesi), tujuan, dan sasaran tulis.
D.
Teori Menulis
Teori menulis
yang berkembang saat ini adalah menulis model proses. Dengan model ini menulis
dilakukan dengan pentahapan – pentahapan:
1)
Pra menulis
(prewriting) : siswa memilih topik,siswa mengumpulkan dan menyesuaikan
ide-ide,siswa mengidentifikasi pembacanya,siswa mengidentifikasi tujuan menulis
siswa memilih bentuk yang sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis,dengan
aktifitas pengarang persiapan menulis cerita,menggambar,membaca,memikirkan
tulisan, menyusun gagasan dan mengembangkan rencana.
2)
Pengedrafan (
drafting ):siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang
menarik pembaca,siswa lebih menekankan isi dari pada mekanik,dengan aktifitas
pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan
kerapian atau mekanik.
3)
Merevisi
(revising ):siswa membagi tulisanya kepada kelompok,siswa mendiskusikan
tulisanya kepada temannya,siswa membuat perbaikan sesuai komentar teman dan
gurunya,siswa membuat perubahan subtantif dan bukan sekedar perubahan minor
antara draf pertama dan kedua .setelah mendapat saran –saran dari orang lain
pengarang dapat membuat beberapa perubahan dan perubahan itu dapat melibatkan
orang lain.
4)
Mengedit
(editing ): siswa membaca ulang tulisanya,siswa membantu baca ulang tulisan
temannnya,siswa mengidentifikasi kesalahan mekanisme dan membetulkannya.
5)
Mempublikasikan (publishing): siswa mempublikasikan tulisnanya
dalam bentuk yang sesuai,siswa membagi tulisanya yang sudah selesai kepada
teman sekelasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu (Lado,1964).
Jenis – jenis menulis diantaranya :
·
Deskripsi
·
Eksposisi
·
Argumentasi
·
Narasi
·
Persuasi
Tingkatan menulis diantaranya :
·
Timbulnya
pemahaman baca tulis(emergent literacy)
·
Menulis
permulaan (beginning writing)
·
Pembinaan
kelancaran menulis (building fluency)
·
Menulis untuk
kesenangan dan belajar (writing for pleasure /reading to learn)
·
Menulis matang
( mature writing)
Strategi menulis diantaranya :
·
Kemampuan untuk
menemukan masalah yang akan ditulis
·
Kepekaan terhadap
kondisi pembaca
·
Kemampuan menyusun
perencanaan penelitian
·
Kemampuan menggunakan
bahasa Indonesia
·
Kemampuan
memuali menulis, dan
·
Kemampuan
memeriksa karangan sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila
ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Teori menulis diantaranya :
·
Pra menulis (prewriting)
·
Pengedrafan (
drafting )
·
Merevisi
(revising )
·
Mengedit
(editing )
·
Mempublikasikan (publishing)
B. Saran
Dalam menyusun makalah
ini kami sangat banyak sekali kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritik dari rekan-rekan sekalian.
DAFTAR
PUSTAKA
Kosasih, Engkos. 2012. Bahasa
Indonesia : Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung : CV
Thursina.
Terimakasih buat postingannya..
BalasHapuskarena postingannya telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas..